
Tim penilai festival pangan lokal, saat melakukan penilaian makanan olahan pangan lokal. Foto: Donni ( Diskominfo).
KOMINFOKUBAR, SENDAWAR. Dinas Ketahanan Pangan Kutai Barat menggelar Festival pangan lokal beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA). Yang dikemas dalam lomba cipta menu sajian non beras dan terigu. Secara sederhana yang diikuti sebanyak 5 kelompok. Adapun peserta yang mengikuti festival adalah, BPP Melak, Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar (Kelurahan Melak Ilir), KWT damai makmur, BPP Barong Tongkok, dan PKK Long Iram. Berlangsung di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kutai Barat. Sendawar. Kamis 27 agustus 2020.
Pada Festival ini para peserta ditutut kreativitas menyajikan hidangan lengkap dalam menu makan siang. Dengan porsi untuk keluarga yang terdiri dari porsi ayah, ibu dan porsi anak. Para peserta juga tidak diperkenaan mengunakan bahan baku beras dan terigu dalam unsur karbohidratnya. Namun digantikan dengan umbi umbian untuk unsur karbohidrat. Seperti nasi umbi kaladi, nasi singkong dan nasi sagu rumbia. Selain itu juga semua peserta serempak menggunakan ikan air tawar dari sungai mahakam untuk memenuhi unsur protein.
Wakil Ketua TP PKK, H. Isdalena Arkan menanggapi positif kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan festival tersebut menjadi ajang kreasi bagi masyarakat Kutai Barat terutama para ibu, dimana para peserta harus mengangkat bahan pangan dari hasil pertanian lokal di Kutai Barat.
Dari kegiatan lomba menu B2SA, kami TP PKK Kutai Barat berharap dapat memberikan motivasi kepada peserta dan masyarakat dalam peningkatan kreativitas dibidang kuliner dengan mengangkat menu berbahan lokal. “Seperti penggunaan ikan lais, ikan baung, ikan haruan dan sejenis bisa disertakan di ajang serupa baik lokal maupun provinsi,” pesannya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutai Barat, Burhanuddin mengungkapkan bahwa ada lima kelompok yang menjadi peserta dan merupakan hasil evalusi lapangan dari kunjungan dinas Ketapang melalui kegiatan sosialisasi maupun demo pengolahan pangan dikecamatan.
Terkait dengan kegiatan festival pangan lokal ini dapat sebagai penggugah konsumsi pangan lokal dimasyarakat. Melalui keragaman kreasi hidangan dengan penggunaan berbagai macam bahan pangan lokal yang ada di Kutai Barat.
“Kelanjutan dari kegiatan ini nanti pada ajang yang serupa pada tingkat kabupaten yang diselenggarakan TP PKK Kutai Barat. Nantinya yang menjuarai ditingkat kabupaten. Akan diikutsertkan pada perlombaan ditingkat provinsi”, tuturnya.
Dalam penjurian, penilaian hidangan mengambil berbagai sisi. Dari sisi presentasi makanan mulai dari tampilan sajian, takaran porsi untuk dewasa dan anak anak. kemudian sisi pangan lokal mencakup seberapa banyak pangan lokal yang digunakan. selanjutnya keragaman bahan juga memberikan penilaian dari sisi gizi makanan.
“Suatu makanan akan menimbulkan selera apabila sajiannya menarik. Kemudian tekstur rasa dan bau itu juga berpengaruh, itu juga jadi penilaian. Kemudian yang ditekankan harus menggunakan bahan pangan lokal, yang ada dikampung masing masing,” jelas Rina Giptalina, Kepala Bidang Konsumsi Dan Keamanan Pangan Lokal.
Festival pangan B2SA merupakan wujud dari kegiatan peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi. Yang setiap tahun rutin digelar pada Dinas Ketahanan Pangan Kutai Barat. Sekaligus menjadi sarana untuk mendorong kelompok-kelompok KWT ditiap kecamatan untuk berkreasi memanfaatkan keanekaragaman pangan lokal.
Penulis: Donni, Editor: Hermanto Y